Rayap akan terus berkembang sampai makanannya habis.
Kondisi tanah merah yang banyak dijumpai disekeliling kita, tempat suburnya perkembangan rayap. rayap merupakan salah satu serangga yang sangat mengganggu. Kerusakan akibat rayap sudah banyak menimbulkan kerugian, utamanya bila timbul pada struktur bangunan. Dan rayap tak hanya merusak struktur bangunan, melainkan juga menyerang lantai kayu, perabot, .
daerah di Jabotabek yang paling banyak terdapat rayap adalah Bogor dan Jakarta Selatan. Namun sekarang karena banyaknya tanah urug untuk bangunan yang diambil dari daerah berayap itu, maka koloni rayap semakin lama semakin meluas. Bahkan di daerah pantai (Tanjung Priok) sudah ditemukan juga masalah yang ditimbulkan oleh rayap. Karena itu bisa dikatakan sekarang ini koloni rayap di Jabotabek sudah merata. Untuk mengatasinya, Anda harus melakukan langkah yang tepat. Mulai dari mengenali jenis rayap yang ada, sampai cara membasminya.
Rayap hidup berkoloni
Rayap terkenal sebagai serangga sosial yang hidup dalam satu koloni (kelompok). Dimana setiap rayap mempunyai tugas, Rayap Ratu,Rayap pekerja, Rayap perajurit.
-Kasta reproduktif
Yang masuk katagori kasta ini adalah ratu rayap. Ratu ini berfungsi untuk terus menerus memperbanyak anggota. Ratu rayap mampu mengeluarkan sebanyak 86.000 telur setiap harinya dan mampu bertahan hidup selama 6 – 20 tahun. Jika sang ratu ini mati, maka akan ada ratu penggantinya.
-Kasta pekerja
Anggota terbesar dari koloni rayap adalah kasta pekerja. Para rayap pekerja bertugas memberi makan anggota, merawat ratu, menjaga telur serta membangun dan memelihara sarang. Para pekerja ini selalu sibuk selama 24 jam dan suka mengembara.
-Kasta prajurit
Selayaknya tugas seorang prajurit, rayap prajurit ini bertugas melindungi koloni. Jumlahnya 3 – 15 dari jumlah rayap pekerja.
Jenis Rayap
Dilihat dari lokasi sarangnya, rayap dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
-Rayap kayu lembab (damp wood termite)
Yaitu rayap yang bersarang pada kayu-kayu yang membusuk atau basah, misalnya kayu-kayu gelondongan yang belum diolah dan dibiarkan lama di luar. Rayap jenis ini hanya menyerang kayu-kayu yang sudah mati dan lembab.
-Rayap kayu kering (dry wood termite)
Sesuai dengan namanya, rayap jenis ini menyerang kayu-kayu kering seperti kayu pada rumah tinggal, perabot, dsb. Tanda-tanda keberadaan rayap jenis ini adalah adanya butiran kayu kecil yang berjatuhan di lantai. Rayap ini tidak berhubungan dengan tanah karena mereka tinggal di dalam kayu kering.
-Rayap tanah (subterranen termite)
Rayap tanah hidup di tanah yang banyak mengandung kayu atau bahan organik lain yang mengandung selulosa dan membutuhkan kelembaban tinggi. Rayap ini biasanya membangun tunel (terowongan) untuk mencapai makanan yang dituju.
Di antara ketiga jenis di atas, jenis rayap yang paling banyak menimbulkan kerusakan adalah jenis rayap tanah dan rayap kayu kering.
Identifikasi Tanah dan Bangunan Berayap
Sekilas, keberadaan rayap pada suatu tanah atau bangunan dapat dideteksi dengan melihat adanya kerusakan pada kayu, di antaranya berupa liang kembara (tunel). Selain itu, adanya laron—baik masih hidup maupun sudah mati—juga merupakan tanda-tanda adanya rayap.
Sebenarnya rayap tanah tidak bisa begitu saja memasuki bangunan. Yang membuat rayap bisa masuk ke dalam bangunan adalah kondisi bangunan itu sendiri. Rayap dapat mulai memasuki bangunan atau merusak kayu bila ada kontak langsung antara kayu dengan tanah, adanya penetrasi kayu langsung ke dalam tanah, adanya retakan pada dinding beton pondasi, atau ventilasi udara yang kurang baik, sehingga menyebabkan kelembaban.
Cara termudah untuk mendeteksi adanya rayap adalah dengan menancapkan beberapa tonggak kayu ke dalam tanah dan mencabutnya kembali setelah beberapa waktu. Jika di tempat tersebut terdapat koloni rayap, maka kayu tersebut akan rusak oleh serangan rayap. Kayu yang digunakan haruslah kayu yang lunak agar mudah dimakan oleh rayap. Rayap pekerja yang mencari makanan secara acak akan menemukan kayu tersebut dan memakannya. Semakin banyak tonggak kayu yang Anda tancapkan, maka akan semakin cepat diketahui ada tidaknya rayap pada tanah tersebut.
Metode Pemberantasan Rayap
Untuk memberantas rayap yang sudah terlanjur ada di rumah/tanah, Anda bisa menggunakan beberapa metode, yaitu:
1.Metode kimia
Sesuai dengan namanya, metode ini menggunakan bahan kimia untuk mengatasi rayap. Metode ini dilakukan dengan memberikan bahan kimia pada lapisan tanah. Bahan kimia lalu akan membentuk penghalang yang mencegah rayap menuju ke bangunan. Metode ini efektif untuk mencegah rayap yang berasal dari tetangga agar tidak bisa masuk ke dalam rumah Anda.
Berdasarkan cara pengaplikasiannya, metode ini dibagi menjadi dua:
-Pre construction
Diberi nama pre construction karena metode ini dilaksanakan pada saat bangunan belum jadi. Metode ini dilakukan dengan cara pemberian cairan kimia pada lubang pondasi, dan pemberian cairan kimia pada lantai bangunan yang belum tertutup beton.
-Post construction
Kebalikan dengan metode di atas, metode ini dilakukan pada saat bangunan sudah jadi. Caranya, adalah dengan membuat lubang pada sisi kanan dan kiri pondasi dengan jarak kurang lebih 30 – 40 cm, dan kedalaman lubang sampai menyentuh tanah. Kemudian suntikkan cairan kimia ke dalam lubang tersebut, kira-kira 5 liter/m2. Sedangkan untuk kayu, cairan kimia disemprotkan sehingga melapisi seluruh bagian kayu.
2.Metode Pengumpanan
Metode ini menggunakan bahan kimia yang sudah dicampur dengan bahan yang sangat disenangi rayap, dan dikemas sedemikian rupa. Umpan-umpan ini dipasang di sekeliling bangunan dan pada tempat yang berayap. Rayap akan memakan umpan, sehingga tidak mengusik kayu. Rayap yang sudah memakan umpan akan mentrasfer makanan kepada koloninya. Perlahan-lahan, seluruh koloni akan terinfeksi dan kemudian mati. Metode ini paling lama memakan waktu 3 bulan.
Sekalipun rumah Anda belum terinfeksi oleh rayap, sebaiknya Anda juga memberikan anti rayap. Ini untuk mencegah serangan koloni rayap yang terus menerus menyebar. Anda bisa memilih metode mana yang paling pas untuk melindungi rumah Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar