MENCEGAH, MEMBASMI ,SOLUSI, MENGENDALIKAN RAYAP PADA BANGUNAN
Rayap (Termite), tubuhnya memang kecil, tetapi memiliki kekuatan yang dahsyat untuk menghancurkan sebuah bangunan. Belum banyak yang mengetahui cara pencegahan dan pengendaliannya. Karen semakin lama rayap dibiarkan dilingkungan anda, maka semaikin besar kemungkinan mereka mengakibatkan kerusakan yang lebih jauh lagi.Rayap merupakan jenis serangga yang tidak asing lagi di telingga kita, yang selalu dikaitkan dengan "si perusak" keberadaannya sangat menyeramkan dan dengan gerakan komunitinya dapat meruntuhkan bagian rumah atau gedung.
Di Indonesia khususnya di Surabaya kecenderungan serangan rayap semakin tinggi pada bangunan gedung, bukan hanya yang berfungsi sebagai hunian tetapi juga pada dan pusat perbelanjaan. Bahkan beberapa gedung di Surabaya menunjukkan sudah mulai atau pernah digerogoti rayap tanah, seperti Gedung Apartemen Paragon, apartemen somerset, perumahan graha famili, perumahan citra land, gedung Word Trade Center, gedung bank buana dan masih banyak lagi gedung bertingkat lainnya.
Salah satu penyebab bergerak cepatnya penyebaran rayap di Surabaya adalah, karena hampir seluruh daerah di Surabaya ini berada pada dataran rendah dengan suhu yang hangat dan kelembaban yang tinggi sehingga kondisi lingkunagn ini sangat disukai oleh beberapa jenis rayap. Hal lain adalah pengaruh lahan-lahan yang ada berupa tanah merah gembur dan bekas pertanian, dimana 90 persen mengandung populasi rayap yang tinggi.
Tidak tanggung-tanggung menurut data kerugian ekonomis yang dialami Indonesia sampai pada tahun 2000 akibat rayap mencapai angka Rp 2,67 triliun, serta rata-rata persentase serangan rayap pada bangunan perumahan di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, bandung, dan Batam mencapai angka 70% lebih, angka tersebut akan semakin bertambah melihat kecenderungan terakhir ini, bahwa nilai kerugian akibat rayap setiap tahunnya meningkat sekitar lima persen seiring meningkatnya pembangunan gedung.
Sumber www.indopest.co.cc/rayap
MEMBERANTAS RAYAP
Salah satu masalah yang sering ditemukan dalam rumah adalah pest rayap. Walaupun bentuknya kecil, rayap dapat menghancurkan sebuah gedung sekalipun. Hal ini disebabkan karena kayu yang biasanya dijadikan pondasi rumah habis digerogoti hingga keropos dan hanya tertinggal kulit kayunya saja. Rayap sering kali sulit diberantas. Mereka hidup dalam komunitas besar dan senang berada di tempat yang lembab dan gelap, seperti gudang atau loteng yang terkena bocoran air. Sayangnya banyak daerah di Indonesia yang memiliki suhu yang hangat dengan kelembaban tinggi. Maka diperlukan perhatian extra keras untuk memberantas pest rayap dari rumah dengan pest control.
Satu hal yang perlu diingat, saat musim hujan tiba biasanya rumah akan didatangi banyak laron yang mengerubungi lampu. Berhati-hatilah dengan laron ini, karena laron akan bermetamorfosis menjadi rayap yang kemudian menyusup ke dalam rumah. Rayap mudah dideteksi keberadaannya. Biasanya kita akan menemukan tumpukan serbuk kayu yang halus jatuh ke lantai. Bila dibersihkan, serbuk kayu ini akan ada lagi. Kadang, kita dapat mendengar suara-suara di bangunan rumah yang terbuat dari kayu. Pada dasarnya, rayap senang hidup di tempat yang terdapat celah. Kemungkinan timbulnya rayap akan semakin besar bila banyak kayu yang tertimbun di dalam tanah saat pembangunan, terdapat celah pada pondasi, sistem ventilasi yang kurang baik, atau kayu yang berhubungan langsung dengan tanah.
Rayap dapat menembus tembok dan memakan apa saja mulai dari buku, rak, lemari dan lain-lain, sebagai umpan rayap. Untuk itu, terdapat dua cara untuk mengatasi rayap yaitu di tahap pra konstruksi dengan alat anti rayap dan pasca konstruksi dengan umpan anti rayap, yaitu sejak pembangunan pondasi rumah, pilihlah kayu yang berkualitas seperti kayu jati atau merbau karena memiliki bau anti rayap yang menyengat sehingga tidak disenangi rayap, maka kemungkinan timbulnya rayap relatif lebih kecil atau pest control. Cara yang lain adalah dengan menyemprotkan bahan kimia anti rayap ke lapisan tanah pondasi rumah sebelum rumah dibangun untuk mencegah rayap menyusup masuk ke bangunan, menyemprotkan alat anti rayap ke seluruh lantai bangunan atau menyemprotnya langsung ke permukaan kayu.
Sedangkan pada tahap pasca konstruksi, dapat dilakukan dengan memasukkan obat umpan anti rayap dan pembasmi rayap ke dalam tanah sepanjang pondasi bangunan atau menyemprotkan obat umpan rayap tersebut langsung ke permukaan kayu. Tak ada salahnya memanggil tenaga ahli untuk membasmi rayap dari rumah, mengingat betapa ‘hebatnya’ mahluk kecil ini. Rayap hilang, rumah dan barang-barang anda pun terselamatkan.
Sumber : http://www.papanbuletin.com/
Menurut Rudolf Christian Tarumingkeng, yang merupakan penemu klasifikasi rayap Indonesia, bahwa rayap sekarang sudah mengikuti perkembangan jaman.
Ia memberi analogi seperti apabila dihidangkan jenis makanan baru, pasti ada keinginan untuk mencobanya, demikian pula halnya dengan rayap.
Sedangkan Surjono Surjokusumo menyatakan, setiap bangunan memiliki umur tergantung dari bahan yang digunakan serta perawatannya.
Apabila suatu bangunan menggunakan bahan kayu yang telah diberi anti rayap sebagai pondasi, dan perawatannya diperhatikan, menurut dia, sudah pasti umur dari bangunan tersebut lebih lama dan bahkan bisa saja tidak ada batas umur ketimbang bangunan yang dibangun dengan pondasi kayu yang seadanya.
Ia mengemukakan, ada dua jenis rayap yang sangat cepat menyerang bangunan yaitu rayap 'Coptotermes' dan 'Sedotermes'.
"Untuk menghindari rayap sebaiknya sebelum membangun, kayu yang digunakan sebagai pondasi disuntik terlebih dahulu (dengan bahan anti rayap). Apabila sudah terlambat dapat digunakan umpan untuk membasmi koloni 'rayap'," katanya.
Selain pemeriharaan dan mutu kayu yang digunakan ternyata ketinggian daerah, suhu udara dan kelembaban sangat berpengaruh terhadap keawetan bangunan.
Bagaimana rayap bekerja ?
RAYAP BEKERJA 24 JAM SEHARI, 7 HARI SEMINGGU
Serangga merupakan biang keladi dari semua kerusaka kayu-kayu konstruksi bangunan yang bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 54 minggu setahun, ada 3 tujuan yang mendasari temite control service atau anti rayap yaitu mencegah, membasmi dan mengendalikan
MENCEGAH. Suatu langkah yang sangat bijaksana karena dapat mengantisipasi serangan rayap yang berasal dari luar bangunan. Seandainya suatu ketika muncul laron-laron yang bertebangan saat senja hari dan salah satu dari mereka berhasil memperoleh tempat untuk bertelur, maka rayap yang berasal dari telur telur laron tidak akan mampu memakan kayu- kayu yang telah terlindungi termitisida/racun rayap dan tidak bisa menembus lapisan tanah yang telah dilindungi oleh termisida.
MEMBASMI. Biasanya dilakukan oleh anda yang belum mengetahui dan mengerti termite control service. Hal ini wajar karena mungkin anda mengganggap service ini tidak penting.
MENGENDALIKAN. Tujuan akhir yang benar-benar jangan sampai terjadi, karena hal ini dikarenakan pelaksanaan service yang sangat terlambat dan rayap sudah menyebar ke seluruh bagian bangunan. Rayap tidak mungkin terbasmi atau dapat dihilangkan secara total, karena jalur lalu lintas rayap benar benar luas dan tersembuni. Namu demikian service yang diperoleh dapat dilakukan pada taap konstruksi.
Untuk menanggulangi dan mengurangi tingkat kerugian akibat serangan rayap pada gedung-gedung publik, maka berdasarkan Undang-Undang No 28/2002 tentang bangunan gedung Pasal 18 Ayat 1 dikatakan bahwa setiap bangunan harus tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh gangguan alam, seperti gempa bumi, longsor dan serangga perusak. Untuk itu harus di dukung ketetapan pemerintah yang dijalankan secara ketat mengenai persyaratan teknis banguna gedung khususnya ketentuan tentang pencegahan dan pengendalian terhadap serangan rayap, yang merupakan bagian dari Peraturan Daerah tentang bngunan gedung, dimana ketentuan tersebut buakn hanya mengatur proses IMB/ retribusi tapi juga harus diikuti dan ditindak lanjuti upaya pebinaan dan pemberdayaan masyarakat akan pentingnya keselamatan bangunan gedung.
Secara umum penanggulangan bahaya rayap harus dimulai pada tahap prakonstruksi untuk mencegah masuknya rayap ke dalam bangunan gedung. Tindakan penaggulangan bahaya rayap prakonstruksi dapat dilakukan dengan pendekatan rancang bangunan gedung tahan rayap, penggunaan kayu awet atau diawetkan melalui tindakan pengawetan kayu, dan pemberian perlakuan tanah sebagai penghalang kimia. hal lain adalah harus adanya peningkatan dalam penelitian yang dilakukan oleh badan Litbang instansi terkait, mengenai klasifikasi kayu sebagai bahan bangunan yang tahan terhadap serangan rayap, baik jenis kayunya maupun setelah jenis kayu tersebut dilakukan treatment khusu untuk menanggulangi bahaya serangan rayap. Jika dibandingkan antara biaya anti rayap dengan jumlah uang yang dikeluarkan untuk pembelian kayu untuk kusen, pintu, jendela dan konstruksi plafon/atap maka biaya anti rayap sangat kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar